Panggilan Telfon Di Malam Hari - Cerita Pendek Horor

 


Sudah seharian ini telingaku mendengar suatu bunyi yang aneh


Tit.. tit.. tit


Bunyi itu terus terngiang ditelingaku


Rasanya sangat mengganggu


Malam itu sekitar pukul 11 malam, hpku berbunyi.


Sebuah panggilan dari nomor tak dikenal mendarat di hpku


Ada rasa ragu untuk menjawab panggilan telpon itu, takutnya yang telpon itu orang iseng


Karena memang aku jarang sekali menjawab panggilan telpon dari nomor tak dikenal.


Tapi entah kenapa aku saat itu dengan sigap tanpa berpikir panjang langsung menjawab panggilan itu


"Hallo.."

"Hallo.."

"Hallo.."


Aku mengucapkan kata halo sampai 3 kali, tapi tak ada yang menjawab


Tapi kemudian aku mendengar suara tangisan anak perempuan


"Halo ini siapa ya?"


Tetap tidak ada yang menjawab, dan aku hanya mendengar suara anak perempuan menangis itu saja.


Tiba2x bulu kudukku berdiri, aku seperti mengenal suara itu.


Ya suara tangisan anak perempuan di telpon itu serasa tidak asing di telingaku.


"Papa aku kangen..."


Darahku berdesir mendengar ucapan itu


Ya.. itu suara putriku


"Lia"


"Ini bener kamu nak?"


"Iya pa ini lia"


"Kamu ada apa nak?"


"Lia kangen papa"


Aku menangis mendengar perkataannya

Tapi aku juga tidak bisa menyembunyikan perasaanku

Ada rasa sedih, bingung dan juga takut


"Lia.."


"Iya pa.."

"Papa jangan sedih terus ya?"


"Nak, tolong jangan ganggu papa ya"


"Aku cuma mau bilang kangen sama papa"


Aku tidak sanggup lagi mendengar ucapan lia


Akupun menutup telponnya


Rasa sedih dan depresi akan meninggalnya putriku lia dan istriku, dua minggu yang lalu itu kini kembali muncul dalam pikiranku


Apa panggilan telpon itu nyata atau hanya halusinasiku saja


Terus terang sampai saat ini aku belum bisa merelakan kepergian lia dan istriku


Aku sangat mencintai mereka


Dan bunyi itu


tit.. tit.. tit.. saat ini terdengar semakin keras dan cepat


Anehnya jantungku pun berdebar lebih cepat dan nafasku terasa sesak


Aku berusaha menenangkan diri dan berhasil

Jantung sudah tidak berdebar cepat dan nafasku juga mulai lega


Dan yang lebih aneh lagi bunyi yang aku dengar itu kembali melambat seperti semula


Tapi bunyi tit.. tit.. tit.. itu tetap terngiang terus di telingaku


10 menit kemudian hpku berbunyi lagi, dan nomor itu kembali menelfonku


"Halo.."


"Papa harus kuat ya, jangan sedih lagi"


Aku tidak menjawab perkataan lia, dan langsung kuputus panggilan telponnya


Ada apa ini, apa ini benar2x nyata??

Ataukah aku sudah gila??


Lalu 10 menit kemudian ada panggilan masuk lagi, tapi kuperhatikan itu bukan dari nomor yang sama


Siapa ini yang telfon?

Apa dari lia lagi?


Aku takut untuk menjawab panggilan telpon itu, tapi ada rasa penasaran yang begitu kuat sehingga membuatku menjawabnya


"Hallo..."

"Hallo..."

"Hallo..."


Tidak ada sahutan, hanya suara statis seperti suara tv tanpa sinyal yang aku dengar


"Hallo.."


"Sayang.."


Aku mendengar suara perempuan memanggil aku sayang


Dan suara itu juga terasa akrab di telingaku


Ya itu suara istriku, aku kangen sekali akan suara lembut itu


Aku memberanikan diri menjawabnya


"Ya sayang ada apa?"

"Kenapa kamu dan lia bisa menelfon aku?"

"Bukankah kalian sudah meninggal?"


"Mas seharusnya kamu tidak boleh berbuat seperti ini"

"Jangan menyerah ya"

"Aku sayang kamu"


Kalimat yang diucapkan istriku terdengar aneh ditelingaku


"Maksud kamu apa sayang?"

"Jangan menyerah?"

"Sayang.. "


Tidak ada sahutan dari istriku, dan panggilan telfon itu telah putus.


Aku penasaran akan apa yang terjadi, lalu aku mencoba menelfon kembali nomor yang digunakan istriku


Tapi tidak ada respon sama sekali, seolah nomor itu tidak pernah ada


Perasaanku campur aduk, antara sedih, bingung dan juga takut


Bunyi tit.. tit.. tit.. yang aku dengar kini kembali berbunyi dengan cepat, jantungku juga berpacu dengan cepat dan nafasku juga terasa sangat sesak


Ada apa dengan diriku??


Tiba2x semua menjadi gelap, dan tubuhku mendadak lemas seperti tak bertulang


Aku mengantuk dan ingin tidur


Tapi belum sempat memejamkan mata, tiba2x tubuhku tersentak


Tubuhku terasa di setrum dengan aliran listrik yang sangat kuat, sakit sekali rasanya.


Tapi aku merasa ada energi yang aku dapat dari aliran listrik itu


Mataku terbuka terbelalak, dan aku melihat seorang pria berjas putih berdiri menatapku.


Aku sayup2x mendengar dia mengucapkan sesuatu


"Syukurlah dia selamat"


Ya dia seorang dokter dan saat ini aku sedang terbaring di sebuah kamar dirumah sakit


Aku ingat sekarang, aku telah mencoba untuk bunuh diri dan rupanya ada yang menyelamatkanku.