Cerita Horor Ojol "Gadis Kecil"

 


Sudah hampir satu tahun aku menjalani profesi sebagai ojek online


Banyak suka duka yang telah aku lewati, tapi aku tetap menjalani pekerjaanku dengan senang hati.


Hari ini kebetulan aku sedang jalan malam,


karena dari siang tadi, aku belum cukup mendapat orderan.


Saat itu sekitar jam 9 malam, ketika aku selesai mengantar penumpang,


Aku melewati sebuah komplek perumahan yang terbilang sepi.


Ketika melewati sebuah rumah yang berada di posisi paling pojok, aku melihat seorang gadis kecil melambaikan tangan memanggilku di depan rumah itu.


Dan tanpa berpikir panjang aku langsung menghampirinya.


Gadis kecil itu tampak bingung dan dia terus menangis


Aku memarkir motorku dan bergegas menghampirinya.


Aku merasa ada sesuatu yang tidak beres sedang terjadi, dan aku berniat untuk menolongnya


Ada apa dek?


Ibu saya bang, ibu saya


Gadis kecil itu berbicara tak karuan, dia terlihat sangat cemas dan air mata tak berhenti mengalir di pipinya


Tenang dulu ya dek, nama kamu siapa? Dan kenapa dengan ibu kamu?


Saya hanah bang, tolong ibu saya


Kenapa ibu kamu?


Ibu pingsan dan terluka, dia tergeletak di lantai


Tangan gadis kecil itu menunjuk ke arah dalam rumah.


Langsung saja secepat kilat tanpa berpikir panjang aku masuk kerumah itu.


Dan benar saja, aku melihat seorang perempuan tergeletak dilantai serta ada darah yang keluar dari pergelangan tangannya.


Ya tuhan, perempuan ini sepertinya mencoba untuk bunuh diri.


Dengan tangan gemetar aku kemudian menelpon rumah sakit untuk datang secepatnya.


Dan syukurlah tak berapa lama kemudian datang sebuah mobil ambulance.


Mereka lalu membawa perempuan itu.


Aku pun mengikutinya dengan motorku.


Aku tidak boleh meninggalkannya, ini adalah sebuah tanggung jawab, 


karena yang menemukannya pertama kali adalah aku.


Lagipula entah kenapa aku merasa iba kepadanya,


dan aku ingin menemaninya. Semoga saja dia bisa selamat.


Malam itu sekitar pukul 11, perempuan itu sudah mendapat perawatan diruang gawat darurat.


Aku menunggu disana dengan harap2x cemas.


Sampai akhirnya aku teringat akan hanah


gadis kecil yang minta pertolonganku tadi.


Ya tuhan, aku sampai lupa akan anak itu


Kasihan dia dirumah sendirian.


Aku pun pamit pada perawat disana untuk menjemputnya


Kupacu motorku dengan kencang, aku takut terjadi apa2x dengan gadis kecil itu, 


Akhirnya aku sampai dirumahnya, tapi tidak ada seorangpun disana.


Pintu rumah itu masih terbuka, aku memang lupa menutupnya tadi


Lalu aku masuk kedalam rumah, mencoba memanggil hanah berulang kali.


Tapi tidak ada sahutan sama sekali, tidak ada satu orang pun disana.


Lalu aku coba bertanya pada tetangga sekitar, tapi tidak ada seorangpun juga, semua rumah tampak kosong dan gelap


Setelah merenung sejenak, lalu aku beranjak pergi sambil menutup pintu rumahnya.


Pikiranku berkecamuk, aku takut gadis kecil itu ada apa2x


Mungkin ada saudara atau tetangga yang telah membawa dia, aku mencoba untuk berpikir positif.


Sambil mengendarai motor, pikiranku terus saja teringat akan hanah,


kasihan dia, semoga firasatku benar, dia baik baik saja.


Sesampai dirumah sakit aku diberitahu oleh perawat, bahwa ibu dari gadis kecil itu telah sadar.


Oh syukurlah dia selamat.


Aku ingin segera menjenguknya


Setelah ijin pada dokter, akupun menemui perempuan itu.


Kulihat seorang perempuan yang berumur sekitar 30 tahunan terbaring lemah diranjang


Dia tampak pucat dan ada air mata yang terlihat menetes dipipinya.


Garis wajahnya tampak begitu memendam kesedihan yang teramat dalam.


Aku menyapa dia dan memperkenalkan diriku


Tatapan matanya kosong dan dia tidak berhenti meratap dan memanggil2x sebuah nama


Hanah


Ada apa dengan hanah bu? Bukankah dia anak perempuan ibu


Ya dia anakku satu satunya, dia permata hatiku, hanya dia yang aku punya di dunia.


Umurnya baru 7 tahun, tapi tuhan sudah memanggil dia, dia meninggal 3 hari yang lalu karena tabrak lari.


Hidupku hancur, aku tidak bisa hidup tanpa dia, sehingga aku mencoba untuk bunuh diri


Aku pun tercekat mendengar hal itu


Lidahku terasa kaku, aku tidak dapat berkata kata


Tubuhku lunglai dan aku pun terduduk lemas di kursi


Perasaanku bercampur aduk, aku shock, bingung dan juga sedih


Sampai tak terasa air mata membasahi pipiku


Oh hanah