Ketika Aku Berteduh Di Pondok Kecil Di Tengah Hutan


Jam waktu itu menunjukkan pukul 9 malam, entah kenapa hujan hari ini sangatlah deras dan nyaris tidak berhenti sedetik pun sehingga membuatku tidak bisa beranjak dari pondok tua ini. Tapi untunglah aku masih bisa menemukan tempat berteduh ditengah hutan begini. Jalan yang kulewati ini sebenarnya tidak aku kenal, tapi aku yakin jalan ini akan membuatku keluar dari hutan yang seram ini.

Andai aku tadi pulang lebih awal, pasti tidak akan terjebak sendirian berteduh di pondok tua ini, tapi dasar aku bebal, kalau sudah memancing ikan maka aku akan lupa waktu. Aku tiba-tiba merasakan sesuatu yang aneh sehingga membuat bulu kudukku berdiri, jantungku berdebar kencang, karena tiba-tiba saja terdengar seseorang memanggil namaku.

Dengan rasa takut yang susah untuk aku kendalikan, kuberanikan diri untuk menoleh kearah suara itu, dan ternyata aku aku melihat seorang perempuan berambut panjang dan bergaun putih tengah berdiri tepat dibelakangku.

Siapa kamu?? dengan suara bergetar ketakutan aku memberanikan diri menanyakan siapa dia?, tapi dia hanya tertawa kecil menyeramkan, Sambil menatap tajam wajahku, perempuan yang mirip hantu itu menyibakkan rambut yang menutupi sebagian wajahnya. Dan aku langsung mengenali perempuan itu yang ternyata adalah pacarku.

Mery?!! bagaimana kamu bisa ada disini?? tapi mery tidak mengucapkan sepatah katapun, dan diluar dugaan, mery berteriak marah sambil kedua tangannya mencekik dengan kuat leherku. Aku pun berusaha melepaskan diri, namun anehnya tenagaku kalah kuat dari dia. Dan tiba-tiba semuanya menjadi gelap.

Lalu dengan napas tersengal dan keringat mengalir deras di sekujur tubuhku, aku pun terbangun. Ya benar, rupanya ini hanya mimpi saja. Mimpi yang sangat mengerikan yang sudah seminggu ini mimpi itu selalu hadir dalam tidurku. Aku sangat tersiksa dan hidup dalam ketakutan, aku tahu aku salah, aku tahu aku pantas mendapatkan hukuman ini, dan aku tahu mery akan membalas dendam karena aku telah membunuhnya. Sebaiknya aku menyerahkan diri, dan memindahkan makam mery di pondok tua itu ke tempat yang lebih layak.