Rasa rindu yang tidak akan pernah terobati

Ketika awal pernikahan, suamiku pernah bertanya, ”bagian mana dari tubuhku yang paling berharga untukmu?”, dengan tertawa aku pun menjawab” ya tanganmu lah sayang, karena tanganmu selalu memeluk aku”…..”bukan itu say.. ”jawab suamiku dengan lembut.

Suamiku adalah orang yang sangat perhatian, penyayang dan begitu sabar kepadaku, dia selalu ada untukku, terlebih ketika aku bersedih dan menangis karena memikirkan kedua orang tuaku yang akan bercerai, suamiku selalu ada disampingku, dia selalu menjadi tempat aku bersandar ketika aku bersedih.

Suamiku tercinta

Tak terasa ini hari selasa, hari dimana suamiku harus berangkat keluar kota untuk tugas selama tiga hari, sekarang waktunya suamiku berangkat, entah kenapa perasaanku sangat berat waktu suamiku berpamitan, kucium tangan serta kedua pipinya, dan dengan sayang suamiku membalas mencium keningku, ketika dia melangkah ke mobil, kupanggil suamiku, ”say aku tahu jawabannya… yang paling berharga adalah bibirmu… karena bibirmu selalu mencium keningku dengan penuh kasih sayang”…… ”bukan say… ”jawab suamiku….. ”apa dong say jawabannya?? tanyaku manja…..” nanti kamu akan tahu sendiri jawabannya” suamiku menjawab sambil bergegas naik mobil, kemudian melambai padaku dan segera berangkat.

Ketika hari sudah sore, tiba-tiba terdengar suara handphone ku berbunyi, dan seperti disambar petir… ketika aku dengar seseorang yang menelfonku memberi kabar bahwa suamiku telah meninggal dunia satu jam yang lalu, karena kecelakaan.

Rasa tak percaya dan rasa ingin berontak menggeliat dalam dadaku, apakah ini kenyataan? mengapa begitu cepat? kenapa suamiku pergi meninggalkan aku? namun kupendam semua rasa itu, dan dengan tangis yang tak henti aku segera berangkat kerumah sakit, aku melangkah gontai seolah semua tulangku remuk, seolah dunia menjadi gelap ketika melihat kenyataan bahwa jasad orang yang paling aku cintai terbujur tak bernyawa.

Tibalah hari dimana suamiku akan disemayamkan, ucapan dan perhatian dari semua keluarga dan temanku seolah tiada hentinya datang, mereka bersimpati dan seolah ingin menghapus rasa sedihku untuk melepas kepergian suamiku selamanya.

Selesai sudah semua proses persemayaman, dan semua orang telah pulang, namun aku tetap ingin berada disana, aku hanya ingin tinggal sendirian sejenak di pusara suamiku sekedar untuk melepas rasa rindu, ini adalah rasa sedih yang teramat sangat yang tak pernah aku alami sebelumnya dan ini juga adalah rasa rindu yang tidak akan pernah terobati.

”Aku teringat biasanya kalau aku sedih seperti ini, aku selalu bersandar dibahumu, maka semua perasaan sedih ku akan hilang” selesai berkata, tiba-tiba aku teringat akan sesuatu….. dengan tersenyum sambil menahan tangis.. aku mendekatkan bibirku ke pusara suamiku dan berbisik….. ”aku tahu jawabannya sayang….......... BAHUmu..”