Ayah jangan lupa keranjangnya di bawa pulang

Dengan kehidupan yang serba kekurangan Pak Andi yang mempunyai istri dan seorang anak lelaki dan hanya bekerja sebagai petani sekarang harus menampung ayahnya yang telah tua renta dan lumpuh,anak lelaki pak Andi yang bernama Ahmad sangat sayang kepada kakeknya,dan selalu menemani kakeknya yang sudah tua untuk sekedar mengajak berbincang-bincang dan menghibur beliau.Tapi sebaliknya istri Pak Andi sangat tidak suka kepada mertuanya yang sudah lumpuh itu.

kakek dan cucu

*Istri : Pak.. dengan adanya ayahmu sekarang kebutuhan kita melonjak karena harus juga memberi makan ayahmu dan aku sekarang tidak bisa membantu bekerja karena tiap hari harus mengurus ayahmu yang sudah tua renta itu.

*Pak Andi : Sabar bu.. bagaimanapun juga itukan ayahku.

*Istri : Lho,sekarang kita kan selalu kekurangan,kalau diteruskan begini bagaimana kita ada uang untuk biaya hidup kita sendiri..bapak pikir dong,ayahmu itu merepotkan pak..

*Pak Andi : Sebetulnya aku keberatan juga bu,untuk merawat ayah,tapi siapa lagi yang mau merawatnya,masa ayah aku buang di pinggir jalan.

*Istri : Membuang???.. Oiya pak begini saja,bagaimana kalau kita menaruh ayahmu di pinggir jalan,kalau ada orang yang kasihan kan nanti ayahmu akan dirawat oleh yang menemukan atau apalagi nanti kalau orang kaya atau saudagar yang menemukan maka ayahmu akan dirawat oleh mereka,jadi kita kan tidak perlu keluar uang.

*Pak Andi : Sebenarnya saya kasihan bu,tapi ide ibu bagus juga ,okelah saya mau,demi keluarga kita.

Keesokan harinya pak Andi membuat keranjang yang cukup besar yang nantinya akan digunakan untuk membawa ayahnya dan menjadi tempat ayahnya sementara biar tidak berbaring ditanah. 

*Ahmad : Ayah mau membuat apa yah ?

*Pak Andi : Mau membuat keranjang nak.

*Ahmad : Keranjang buat apa yah? kok membuat keranjang yang besar ??

*Pak Andi : Ini untuk membawa kakekmu supaya tidak tinggal dirumah kita nak.

*Ahmad : Kenapa kakek kok tidak boleh tinggal dengan kita yah ??? 

*Pak Andi : Karena kakek sudah tua dan lumpuh jadinya merepotkan ayah,kalau kakekmu tinggal di rumah kita terus… 

*Ahmad : Ohh begitu ya yah.

Akhirnya keranjang itu telah jadi dan pagi pagi sekali pak Andi telah bersiap-siap untuk membuang ayah kandungnya sendiri,keranjangnya telah siap dan pak Andi telah meletakkan ayahnya kedalam keranjang untuk dibawa,ketika tiba-tiba Ahmad anaknya terbangun.

*Ahmad : Yah jangan bawa kakek yah,kasihan.. ahmad sayang yah.. sama kakek..hu..huhu…(Ahmad berteriak sambil menangis dan memegangi keranjang tersebut)

*Pak Andi : Sudahlah Ahmad kamu jangan nakal..kamu harus nurut sama ayah.

*Ahmad : Baik yah Ahmad tidak akan nakal,Ahmad akan nurut sama ayah,dah kakek.. (Ahmad melambaikan tangan kepada kakeknya,dan sang kakek hanya bisa tersenyum sambil meneteskan air mata)

Dengan cepat pak Andi segera mengangkat keranjang yang berisi ayahnya,kemudian berjalan menjauh,tapi belum terlalu jauh kemudian terdengar teriakan Ahmad memanggil ayahnya.

*Ahmad : ayah….

*Pak Andi : Ada apa kamu memanggil ayah ??

*Ahmad : Nanti jangan lupa keranjangnya dibawa pulang ya…

*Pak Andi : Mau buat apa kamu keranjang jelek seperti ini !!??? 

*Ahmad : Untuk membuang ayah nanti,kalau ayah sudah tua… 

Mendengar perkataan anaknya,mendadak pak Andi bergetar badannya dan seketika terjatuh lemas,dan langsung menatap ayah handanya sambil menangis meminta ampun karena telah durhaka kepada orang tua yang dulu telah merawat dan membesarkannya dengan penuh kasih sayang.(Berbagai sumber).