Ketika perasaan cinta itu datang

Alasan kenapa aku menikah dengan suamiku adalah karena semata-mata dijodohkan oleh kedua orang tuaku, aku sudah sering minta cerai kepada dia, tapi jawabannya selalu  “tunggu setahun dulu ya,kasihan orang tua kita kalau kita bercerai secepat ini”….,terus terang aku sudah tidak bisa hidup bersama dengan orang yang tidak aku cintai,entah kenapa aku tidak bisa mencintainya,padahal dia cukup tampan dan sangat penyabar,ya..namanya cinta,mana mungkin bisa dipaksakan.Sambil menunggu waktu tiba untuk bercerai,aku berbuat seenaknya terhadap suamiku, aku sering keluar rumah dan pulang larut malam sehingga tidak pernah sekalipun aku melayani semua keperluannya layaknya istri kepada suaminya, bahkan untuk urusan memasak dan bersih-bersih rumah,semua dilakukan oleh suamiku, kadang aku kasihan kepadanya, tapi terus terang semua ini aku lakukan agar dia membenci aku, tapi…diluar dugaan ternyata dia tetap perhatian dan sayang kepadaku, bahkan diwaktu aku sakit dia sangat terlihat khawatir,dan begitu telaten merawat aku.

aku cinta kamu

Setiap pagi ketika aku masih tidur, dia selalu membangunkan aku untuk sekedar berpamitan, tapi dengan seenaknya aku malah marah,karena dia telah membangunkan aku, waktu sholat juga dia tak henti untuk selalu mengajak aku berjamaah.Karena dia melakukan itu dengan tulus,maka lama-kelamaan aku juga mulai luluh kepadanya, aku mulai bisa melakukan semua ajakannya, dan ternyata akhirnya aku sadar bahwa aku mulai butuh dia dan terhanyut akan semua perhatian dan kasih sayangnya.
Ketika pada suatu hari sepulang kerja, suamiku tiba-tiba pingsan, maka dengan cepat aku telpon ambulance untuk membawa suamiku ke rumah sakit.Setelah dokter memeriksanya, aku diberi tahu bahwa suamiku sakit keras, dan menurut diagnosa, umurnya mungkin akan tidak lama lagi, mendengar kenyataan itu, aku mendadak menangis, aku merasa telah menjadi istri yang durhaka, sampai tidak mengetahui bahwa suaminya sakit keras.
Limabelas menit kemudian suamiku telah sadar dari pingsannya, aku mendekat dan mencoba mengatakan permintaan maafku karena telah menjadi istri yang tidak baik, tiba-tiba suamiku berkata “tidak mengapa sayang.. aku yang salah karena telah membuatmu menderita dengan menikah denganku, tapi… besok kan sudah satu tahun kita menikah, sesuai janjiku aku akan menceraikanmu besok, jadi kamu akan kembali bahagia”….. mendengar dia berkata seperti itu, aku memeluk erat suamiku dan menangis sejadi-jadinya sambil berkata “tidak suamiku sayang, aku tidak akan pernah meninggalkanmu, aku akan merawatmu selamanya”.