Sampai maut memisahkan kita

Aku beruntung memiliki suami yang sangat mencintai dan sangat setia kepadaku, dia begitu memanjakan aku, memperhatikan aku, dan merawat aku dengan penuh kasih sayang, ya.. dia selalu merawat aku yang menderita penyakit kelumpuhan, sehingga praktis aku tidak bisa kemana-mana tanpa kursi roda, entah penyakit apa yang aku derita ini, aku sangat kasihan dengan nasib buruk yang menimpa suamiku karena telah menikah denganku, selain aku tidak bisa memberikan dia keturunan, aku juga tidak bisa lagi melayani dia layaknya seorang istri melayani segala kebutuhan suaminya, bila suamiku tidur, aku selalu memandanginya dari kursi rodaku, aku sering menangis sendiri, aku sangat iba kepadanya.

cerita suami istri

Dia terlihat sangat lelah, lelah karena seharian bekerja mencari uang untuk biaya hidupku dan juga biaya obat-obatku, tapi sesampai dirumah dia malah sibuk untuk mengurus aku yang sudah tidak bisa melakukan apa-apa lagi, tapi anehnya suamiku tidak pernah mengeluh sedikitpun, kadang ingin rasanya aku berpisah dari suamiku, tapi aku takut, karena aku sangat mencintainya, tapi kalau aku hidup bersama dia, aku rasanya tidak sanggup selalu melihat suami menderita karena keadaanku ini, sampai suatu hari aku memberanikan diri untuk bertanya kepada suamiku "mas kenapa mas tidak menikah lagi saja, mas kan masih muda, kalau mas sama aku terus, mas gak ada yang urus, mas gak akan bahagia"... dan diluar dugaan tiba-tiba suamiku menangis, lalu kupeluk suami tercinta sambil tak hentinya air mataku mengalir, kemudian dengan lembut suamiku berkata "kamu sehat saja aku tidak akan meninggalkanmu, apalagi kalau kamu sakit seperti ini, siapa yang akan merawatmu".
Tubuhku terasa bergetar mendengar perkataan itu. "ya Tuhan bila engkau mau mencabut nyawaku sekarang juga, maka aku akan ikhlas, karena Kau telah memberi kebahagiaan kepadaku dengan memberikan seorang yang begitu sempurna untuk mencintaiku.