Si penerobos lampu merah

Seperti biasa anthony kesiangan lagi untuk ke kantornya, dia memacu mobilnya lumayan kencang ketika dia melihat lampu di traffic light masih menyala kuning, dan dua detik kemudian lampu sudah menyala merah, terpaksa mobilnya berhenti, tetapi ternyata anthony nekat menerobos lampu merah itu, dia pikir karena tidak nampak polisi lalu lintas yang sedang berjaga, namun belum jauh mobilnya berjalan, tampak seorang polisi yang menghentikannya, setelah merapat ke pinggir jalan.

"Selamat siang pak..bapak tahu kesalahan bapak ?" , "ya siang.. maaf pak saya lagi terburu-buru, anak saya sedang sakit pak ?" tampak anthony berbohong untuk menutupi kesalahannya, tetapi anthony kemudian memperhatikan polisi itu, yang tampak seperti orang yang dikenalnya, "hai..kamu kan rudy, temanku sma, ya kan..kamu masih ingat kan, aku.. anthony" , "ya thon..aku masih ingat sama kamu, maaf thon aku bisa lihat SIM kamu ?" , "apa ?? masak kau tega mau menilang aku rudy ?? anakku kan lagi sakit, pantas kan kalau aku terburu-buru, gimana kamu ini !!" , "maaf thom.. tapi aku perhatikan mobilmu setiap pagi selalu menerobos lampu merah ini" ,mendengar perkataan rudy, anthony kesal, dia lalu menyerahkan SIM nya dan bergegas masuk kedalam mobil, tampak rudy kemudian menuliskan sesuatu, yang sepertinya surat tilang, lalu dia menghampiri anthony dan menyerahkan surat tilang itu, dengan muka cemberut anthony merampas surat tilang itu, dan langsung melajukan mobilnya.

lampu merah

Sesampai di kantor anthony menyempatkan untuk melihat surat tilang itu, ternyata di dalamnya terdapat SIM nya, "oh rupanya rudi tidak jadi menilang aku, dan rupanya ini bukan surat tilang, tapi sepucuk surat yang ditulis oleh rudy, yang kelihatannya ditujukan untukku" ,begini isi suratnya " Hai anthony..maaf aku hanya ingin bercerita kepadamu, aku telah mempunyai seorang anak perempuan yang sangat cantik, tapi dia satu bulan lalu telah meninggal dunia, ada mobil yang menerobos lampu merah telah menabraknya sampai dia terluka parah, sehingga nyawanya tidak tertolong.

Penabrak itu cuma dihukum tiga bulan, oh.. betapa beruntungnya dia, setelah dia bebas, dia bisa pulang kerumah untuk berkumpul dan memeluk anaknya lagi, sedangkan aku, tidak bisa memeluk buah hati tersayangku lagi, aku sudah mencoba ribuan kali untuk memaafkan penabrak itu, tapi dalam hatiku tidak bisa... oke sekian thony, hati-hati dijalan dan semoga anakmu cepat sembuh " anthony tersentak membaca surat itu, rasa bersalah yang teramat sangat karena telah menyepelekan orang lain demi kepentingan sendiri.(Berbagai sumber).