Ami mempunyai kegemaran makan permen, dia menyukai hampir semua jenis permen, rupanya kebiasaan ami atau kesukaan ami memakan permen sering dilarang ibunya, sebenarnya ibunya tidak melarang ami untuk makan permen asalkan ami makan permen tidak terlalu banyak serta tidak boleh setiap hari dan sesudah makan permen ami mau menggosok gigi, namun ami bandel dan sering tidak menuruti apa nasihat orang tuanya, dia sering membeli permen diam-diam tanpa sepengetahuan ibunya dan agar ibunya tidak tahu, ami memakan permen itu dikamarnya waktu malam hari sebelum tidur, karena malas atau keburu mengantuk dan juga takut ketahuan ibu, maka ami langsung tidur sesudah makan permen. Tiba-tiba pada pagi hari sesudah bangun tidur ami menangis sambil memegang pipinya yang tampak bengkak, rupanya ami sakit giginya, mengetahui itu maka dengan cemas ibunya langsung membawa kedokter, setelah tiba di dokter gigi, dan juga setelah diperiksa, dokter gigi mengatakan bahwa sakit pada gigi ami karena ada sisa permen yang tertinggal pada giginya.
Setelah sampai dirumah ibu bertanya kepada ami “sayang kamu habis makan permen ya tadi malam, kok tidak bilang ibu, dan kamu kok tidak gosok gigi sebelum tidur?”….”ya bu maaf ami tidak jujur sama ibu, ami tadi malam makan permen sembunyi-sembunyi waktu akan tidur, dan sesudah makan permen, ami ketiduran hingga lupa menggosok gigi”…”nah sekarang siapa yang rugi kalau tidak nurut sama omongan ibu, ami sendiri kan yang rugi, sekarang giginya jadi sakit dan tidak bisa masuk sekolah, dan yang paling penting sekarang ami juga harus selalu jujur kepada ibu”…”ya bu, ami berjanji untuk jujur dan selalu menuruti perintah ibu”.
